Artikel


Gelar Karya Seni

KOLABORASI KARYA SENI DENGAN KURIKULUM MERDEKA

DI SEKOLAH MENEGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 BINANGUN

Oleh Warsiyem

 

Seni merupakan hal yang selalu ditemui oleh seorang pelajar maupun masyarakat umum sejak zaman dahulu. Nilai seni pun sudah melekat di nusantara yang kaya akan keragaman dan budaya sehingga banyak sekali inspirasi yang didapat oleh seniman maupun pelajar dalam menghasilkan karya. Adapun setiap daerah juga mempunyai ciri khas seni sesuai dengan nilai-nilai budayanya. Kurikulum merdeka adalah metode pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Para pelajar dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai kemampuan yang dimilikinya. Secara umum kurikulum merdeka merupakan kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang beragam termasuk pembelajaran seni. Di kurikulum merdeka ada kegiatan kokurikuler berbasis proyek, yang dirancang guna menguatkan pencapaaian kompetensi dan karakter profil pemuda pancasila sesuai standar kompetensi kelulusan.


Prinsip Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka mencakup tiga tipe kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

  1. Pembelajaran intrakurikuler yang dilakukan secara terdiferensiasi sehingga peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Hal ini juga memberikan keleluasaan bagi guru untuk memilih perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didiknya.
  2. Pembelajaran kokurikuler berupa projek penguatan Profil Pelajar Pancasila,  berprinsip pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum.
  3. Pembelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan minat murid dan sumber daya satuan pendidik.

Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum dituliskan secara total dalam satu tahun dan dilengkapi dengan saran alokasi jam pelajaran jika disampaikan secara reguler/mingguan.

Melalui perkembangan zaman dan teknologi pada tahun 2020-2023 budaya dalam seni juga memiliki perkembangan dan hasil yang amat baik. Pada instansi pendidikan seni sudah ditetapkan sejak dini yaitu dari taman kanak-kanak melalui menggambar, adapun pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat seni sudah memiliki ragam variatif hasil dari para siswa. Pembelajaran seni yang diberikan oleh Bapak /Ibu guru kelas X dan kelas XI serta XII diupayakan dapat meningkatkan nilai hias dan jual sebagai wujud apresiasi siswa. Di lembaga pemerintahan pendidikan yakni kabupaten Cilacap tepatnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Binangun, seni sangat diunggulkan sebagai wujud pembelajaran milenial dengan berbagai aplikasi dan rekreasi siswa di sekolah.


Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yag disusun berdasarkan Standar Kmetensi Lulusan. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pembelajaran yang baru dimunculkan pada sekolah penggerak. Pada tahun ajaran 2022/2023 mulai berlaku Kurikulum Merdeka yang juga menerapkan P5.

      Pelaksanaan P5 di SMA Negeri 1 Binangun pada tahun pertama mengambil 3 tema yang harus di projekan yaitu:

 Proyek 1 dengan tema kewirausahaan,

 Proyek 2 dengan tema kearifan lokal,

 Proyek 3 dengan tema bangunlah jiwa dan raganya.

 

         Guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Binangun (SMANSABIN) menerapkan seni sesuai dasar pembelajaran kurikulum dan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Beberapa seni yang diterapkan adalah karya seni rupa dua dimensi seperti lukisan, media lukis pada kayu, kanvas dan pembuatan pamplet, sedangkan pada karya seni rupa tiga dimensi yaitu patung, miniatur, vas bunga, lampion dan kerajinan lainnya yang bernilai hias. Selain itu, penerapan seni yang dilakukan siswa seni ternyata mempunyai korelasi yang baik dengan adanya kurikulum merdeka yang ditetapkan oleh Meteri Pendidikan Indonesia pada 11 Februari 2021. Dengan adanya penetapan kurikulum merdeka tersebut sekolah pada tingkat SLTA diprogramkan untuk menggelar karya setiap 4 (empat) bulan sekali dalam satu semester sebagai puncak dan apresiasi terhadap Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P 5).

Sejak awal penerapan kurikulum peserta didik menjadi banyak karya, setiap semester karena yang dihasilkan akan dipamerkan. Tepat pada bulan Oktober 2022 SMANSABIN melaksanakan gelar karya siswa sekaligur tasnyakuran hari ulang tahun SMA Negeri 1 Binangun yang ke -27 disatukan menjadi tema EXPO SMANSABIN. Dengan demikian, SMA Negeri 1 Binangun sudah melakukan gelar expo yang didasarkan tema Seni Pembelajaran yang telah diberikan dan dipertunjukan. Hal inilah SMANSABIN mendapat apresiasi seni oleh Kepala Cabang Dinas X (Banyumas Cilacap) dan dijadikan contoh untuk SMA lain yang akan menyelenggarakan gelar karya seni. Selain itu, juga sejarah awal terselenggaranya EXPO di SMASABIN untuk kurikulum merdeka. Jika dibandingkan dengan dua tahun terakhir yang cenderung pasif, karena tehambat pandemi dan pembelajaran daring. Dimana saat itu siswa hanya melaksanakan pembelajaran di rumah tanpa ada tatap muka dengan teman maupun Bapak dan Ibu guru. Dengan demikian, kurikulum merdeka dan luring sekarang dapat menggugah dan meningkatkan motivasi siswa, aktif untuk belajar lebih giat dan bebas untuk mengembangkan bakat dan seni. Sejak itulah, pendidikan di SMA Negeri 1 Binangun terus melaksanakan kegiatan sesuai kurikulum.

Oleh karena itu, dari terhambatnya pandemik tersebut, banyak sekali yang perlu dibenahi dan dievaluasi. Adapun dengan menyelenggarakan gelar karya juga akan mendapat kritik seni dan saran yang diajukan siswa dan tamu undangan yang hadir untuk penyelenggaran yang jauh lebih baik lagi. Kemudian terlepas dari penbahasan tersebut, karakter dan tata karma siswa juga perlu dibina lagi supaya tidak hilang jati diri siswa, apalagi sebagai pelajar di jawa Tengah yang terkenal kaya seni, budaya sopan dan santunnya tinggi. Adapun alasan hal ini tetap dilaksanakan karena dari yang sudah berjalan selama 1-2 tahun kurikulum ini juga memiliki dampak negative hilangnya sikap menghargai terhadap Bapak dan Ibu guru. Sehingga dengan adanya pembinaan tersebut diharapkan siswa tetap memiliki tata karma yang lebih bagus lagi karena sejatinya sebesar apapun dampak positif seni dengan kurikulum merdeka. Namun, apabila siswa tidak memiliki tata karma maka akan sia-sia walaupun pandai dalam berkarya dan mencapai berbagai prestasi.

Dengan demikian, kolabarasi pembelajaran harus ada dalam kurikulum merdeka, siswa akan belajar, berkarya dan mengembangkan bakat sesuai dengan diri siswa masing-masing melalui karya yang dibuatnya. Pembelajaran di SMA dapat terlaksana dan sukses, serta sesuai kurikulum di sekolah.



Daftar Pustaka

Suryaman, Maman, Suherli Istiqomah. 2018.Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII ( Revisi Tahun 2018)     Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

https://pusatinformasi.kolaborasi.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/4941568885913-Tentang-Kurikulum-Merdeka

Kontak

Alamat :

Jl. Damarwulan

Telepon :

( 0282 ) 5293447

Email :

sman01binangun@gmail.com

Website :

https://www.sman1binangun.sch.id

Media Sosial :

PPDB ONLINE

PENGUMUMAN UN

Banner